Google mengundang para peretas (hacker) untuk membobol sistem operasi Chrome OS dalam konferensi keamanan CanSecWest. Acara tersebut akan diadakan pada 7 Maret mendatang di Kanada. Lucunya, untuk para pemenang yang berhasil menjuarai sayembara ini, Google menyediakan hadiah uang berjumlah total sama dengan bilangan "phi" pada rumus matematika, yaitu sebesar 3,14159 juta dollar AS atau sekitar Rp 30 miliar.
Seperti dikutip dari ZDNet, menurut kepada insinyur tim keamanan Google Chrome Chris Evans, Google sengaja membuat sistem operasinya menjadi "sasaran tembak" para hacker agar bisa menemukan celah-celah keamanan dan memperbaikinya.
"Namanya software, tidak ada yang sempurna. Pastilah ada bug yang tersisip dalam proses pengembangan," ujar Evans, sambil menambahkan bahwa Google terus bekerja sama dengan komunitas para periset keamanan untuk menjaga aspek sekuriti dari Chrome.
Soal peraturan lomba hacking ini, Google mensyaratkan bahwa serangan terhadap Chrome wajib dilakukan terhadap model basic (WiFi) dari komputer jinjing Chromebook Series 5 550 dari Samsung yang menjalankan versi terbaru Chrome OS.
Semua software (kernel, driver, dan lainnya) yang terpasang di notebook tersebut bebas dieksploitasi untuk menemukan celah keamanan.
Selain itu, peraturan standar Pwnium yang diterapkan Google juga turut berlaku. Eksploit yang diajukan harus disertai dengan penjabaran dan penjelasan mengenai tiap bug keamanan yang dipakai dalam trik hacking. Bug yang bersangkutan harus benar-benar baru dan belum pernah diketahui sebelumnya.
0 comments:
Post a Comment